Selama studi
yang baru yang telah dipublikasikan jurnal Psychologcal Bulletin, periset
dari University at Buffalo School of Management, NY, telah menganalisa
perbedaan gender dalam narsisme lebih dari 300 artikel, manuscripts, dan manual
tehnik. Studi menunjukan 30 tahun riset dan
lebih dari 475.000 peserta.
Periset fokus dalam tiga aspek dalam
narsisme:
- Kepemimpinan
- Grandiose/Kecenderungan untuk menunjukan kecakapannya
- Hak .
Yang paling
sering adalah pria cenderung untuk menunjukan bahwa dia mengeksplitasi orang
lain dan mereka merasa hebat dalam hal tertentu.
Kemudian di
urutan kedua adalah kepemimpinan, bahwa periset menyimpulkan bahwa pria lebih
ingin menunjukan kekuasaan dibandingkan wanita.
Namun, tidak
ada perbedaan gender dalam Grandiose/Kecenderungan untuk menunjukan
kecakapannya.
Bagaimana narsisme dikaitakan dengan stereotip gender?
Riset terdahulu
menemukan bahwa perbedaan kepribadia seperti narsisme dikaitkan dengan
stereotip gender dan pengharapan.
Sebagai contoh,
kurangnya wanita dalam peran kepemimpinan bisa dipengaruhi oleh
perbedaan persepsi feminimitas dan kepemimpinan. wanita cenderung untuk bersikap feminim dibandingkan menjadi seorang yang memimpin.
Individu cenderung
mengobservasi dan belajar peran gender sejak muda, dan mungkin akan menghadapi
reaksi kritik selama menjadi agresif atau autoritatif. Dalam beberapa hal
tertentu wanita yang paling sering menampilkan prilaku narsisme dibandingkan
pria
No comments:
Post a Comment