Stres dan depresi bisa berbahaya kepada orang yang mempunyai masalah jantung, sebuah studi telah menemukannya.
Seseorang yang telah diteliti mempunyai tingkat stres dan depresi yang tinggi 48 % lebih cepat mati atau akan mengalami serangan jantung selama studi dilakukan., dibandingkan dengan grup yang mempunyai tingkat depresi dan stres yang rendah.
Untuk orang yang telah mempunyai masalah jantung, kombinasi dari stres dan depresi menciptakan
"badai psychosocial sempurna," Penemu telah mempublikasikannya pada 10 Maret lalu di jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes.
Studi melibatkan hampir 5000 orang dengan penyakit jantung koroner, 45 tahun atau lebih tua. Peserta menceritakan gejala mereka dalam depresi dan stres selama pengkajian di rumah dan juga diberikan berupa quesioner. Sebagai contoh pesera menjawab pertanyaan seberapa sering mereka merasa kesepian dan menangis di minggu lalu, dan seberapa sering mereka tidak bisa mengkontrol hal penting di hidup mereka atau merasa kewalahan selama bulan lalu. Sekitar 6%, atau 275 orang di studi melaporkan mempunyai tingkat stres dan depresi yang tinggi, Setelah pemeriksaan rutin setiap 6 tahun, ada 1.337 kematian atau serangan jantung selama studi.
Para penemu menyatakan bahwa "Periode Rentan" stres dan depresi meningkatkan resiko kematian atau serangan jantung selama 1 setengah tahun, tapi setelah itu resikonya menurun.
Mereka juga menemukan bahwa orang yang hanya tinggi stres, atau hanya punya gejala depresi, tapi bukan keduanya pada waktu yang sama, tidak menunjukan bahwa adanya serangan jantung. Banyak program pengobatan melihat pada efek depresi pada orang yang punya penyakit jantung, sebagai contoh intervensi prilaku bisa menolong orang yang mempunyai penyakit jantung dengan memanagemen stres dan depresi mereka.
No comments:
Post a Comment