Monday, March 16, 2015

Kesepian dan Isolasi Sosial Cepat Mati

 Ada beberapa faktor kesehatan dan gaya hidup - kegemukan, polusi udara - yang diketahui sangat beresiko untuk mortalitas atau kematian dan menerima perhatian lebih akan hal itu. Penemua terbaru menyarankan bahwa hubungan sosial seharusnya ditambahkan dalam list diatas, yaitu list tentang studi yang menemukan bahwa kesepian dan isolasi sosial menjadi faktor di semua umur.


Ahli psikologi dari Birgham Young University di Provo, UT telah menemukan meta - analysis bahwa kesepian dan isolasi sosial mudah dipredeksi menjadi kematian dini di antara popuasi yang berumur kurang dari 65 tahun, meskipun orang yang lebih tua lebih rentan menjadi kesepian dan lebih tinggi dengan angaka kematian. 

Penemuan baru telah mendemonstrasikan bahwa hubungan sosial bisa menjadi pengaruh positif pada kesejahteraan fisik, psikologi dan emosional. Sampai sekarang, tidak ada meta-analisis yang telah mengkaitkan dimanakah efek isolasi sosial dan kesepian terhadap kematian.

Meskipun 2 hal ini sangat mirip, kesepian dan isolasi sosial bisa sangat berbeda dalam penampilannya. Seseorang yang dikelilingi banyak orang bisa saja merasa kesepian, sedangkan isolasi sosial adalah keadaan dia tidak mau bergaul atau memisahkan diri dari orang lain.

Meskipun isolasi sosial dan kesepian ini berbeda, studi menemukan bahwa efek kematian dini tetap sama.

Penemu memprediksikan akan ada epidemik kesepian di masa yang akan datang

Para penemu menganalisa data dari 70 studi terkait antara tahun 1980 dan 2014, total pesertanya lebih dari 3 juta. Data ini termasuk informasi tentang kesepian, isolasi sosial, dan hidup sendiri.

Setelah mengkontrol variable seperti umur, gender, sosial ekonomi status, dan status kesehatan, penemu menemukan bahwa isolasi sosial dikaitkan dengan meningkatnya kematian dini. Kehadiran hubungan sosial ditemukan mempunyai pengaruh positif bagi kesehatan.


Studi menggunakan data dari rentang umur, dengan mayoritas dari data adalah dari kalangan dewasa tua. Kurang dari seperempat studi telah dianalisa melibatkan rata-rata umur 59 tahun atau lebih muda, dan hanya 9% studi melibatkan peserta yang lebih muda dari 50 tahun.


Para penemu mengatakan bahwa efek kesehatan fisik disebabkan oleh kesepian dan isolasi sosial dibandingkan dengan kasus kegemukan, meningkatkan resiko untuk kematian dari pada kasus kegemukan. 

Berdasarkan informasi dan teknologi yang terus maju, internet sebagai contohnya, membuat seseorang lebih dekat satu sama lain dari sosial media. Namun , tetap saja angka kesepian ini terus meningkat.


No comments:

Post a Comment